Istilah Ngupi-Ngupi
Saat ini, kecenderungan yang telah terjadi dan masih tetap berlangsung dalam gaya hidup masyarakat Bandung, adalah gaya hidup modern, yang mengacu pada kehidupan modern di kota metropolitan, seperti Jakarta. Salah satu budaya dalam gaya hidup masyarakat kota metropolitan, adalah mengambil waktu ditengah kesibukan untuk beristirahat atau bersosialisasi atau menikmati suasana relaks di satu tempat yang menyajikan minuman dan makanan kecil serta kenyamanan dengan interior design yang “stylish”. Budaya yang lebih dikenal dengan istilah “ngupi-ngupi” ini, saat ini menjadi salah satu trend di Jakarta, kota metropolitan terdekat dari Bandung, yang ternyata juga telah mempengaruhi gaya hidup sebagian besar masyarakat Bandung.
Tempat yang tidak hanya menyajikan minuman dan makanan kecil (bukan makanan besar) yang berkualitas, tapi juga tampilan yang menarik dan terkesan modern serta pelayanan yang prima, saat ini menjadi salah satu faktor penarik utama dalam usaha-usaha serupa di Jakarta. Trend ini lah yang diprediksikan juga akan mulai melanda kota Bandung. Suatu trend yang bukan merupakan trend musiman, tapi trend baru yang nantinya akan menjadi standar gaya hidup modern.
Kecenderungan lain yang juga sedang meningkat adalah kebiasaan membaca buku. Banyak dari penduduk kota Bandung yang masuk dalam segmentasi POTLUCK, membaca buku, atau bahkan selalu membawa buku kemana pun ia pergi. Suatu trend yang juga bukan merupakan trend musiman, tapi sudah menjadi kebutuhan yang bisa dipastikan kian lama kian meningkat. Peningkatan kebutuhan ini belum cukup dapat diimbangi dengan toko-toko buku atau perpustakaan yang ada di Bandung. Kendala dari toko buku adalah tingkat daya beli masyarakat Bandung terhadap buku yang masih rendah di banding masyarakat Jakarta. Hal ini menjadikan perpustakaan menjadi lebih laku dibandingkan toko buku.
Fenomena lain yang sudah diakui oleh banyak orang adalah bahwa Bandung penuh dengan generasi muda kreatif (seniman). Satu hal yang menunjang adalah masyarakat Bandung atau pendatang di Bandung kebanyakan merupakan penikmat seni. Namun menurut banyak pengalaman dalam mencari tempat memasarkan hasil karyanya, banyak mahasiswa seni yang ada di Bandung kesulitan menemukan sarana/tempat untuk memasarkan hasil karya mereka tersebut.
4 Comments:
kl dilihat 'ngupi'2 emang udah jadi trend bgt,skrpun sprtinya mkin byk tmpt2'ngupi' trsbt bkn hanya jd tmpt rileks,tp jg tmpt bisnis bahkan mengerjakan tgs..
hhm..di koreapun tmpt2 'ngupi'2 yg buka 24jm sdh tdk jarang dijadikan tmpt belajar dan bertukar pikiran..
jd ngerjain tgs dgn santai=)
ngupi-ngupi tuh enak lagi!
di tempat ini tuh kita bisa rileks, sambil mengerjakan tugas, ngbrol-ngbrol bersama teman-teman, sekedar untuk wifian, ataupun juga bisa rapat untuk keperluan bisnis..
kalau mnurut saya ini tempat nyaman bgt setelah kosan...
:)
pasti, jaman skrg enaknya emg 'ngupi-ngupi' sambil 'ngruti-ngruti'.. sambil ngerjain tugas klo internet kosan mati. hahay.. x)
ngupi2 tuhh udah dari kapan tau juga ada..
cuma beda istilah aja & beda tempat..
cuma karena perkembangan jaman, yaa ganti istilah deh..
cuma sayang masih ada orang berpikiran sempit bahwa ngupi2 tuu cuma kesenangan semata..
padahal dari ngupi2 itu kita ga cuma nongkrong doang, kita juga kan bisa ngerjain tugas ato apalah yang berhubungan dengan pekerjaan..
bwt gw ngupi2 ini gw lakuin cuma untuk mencari kenyamanan di suatu tempat yang ga bisa gw dapet di rumah..
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home